Thursday, December 20, 2012

Bagaimana anak prasekolah membina sikap?


Anak Prasekolah belajar untuk mendapatkan pengetahuan tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka
1. Belajar dengan Meniru
Seorang anak prasekolah adalah seperti sehelai kertas tisu, yang menyerap setiap titik informasi yang ditemuinya, dan kemampuan untuk mengikuti contoh sangat mengagumkan. Anak prasekolah belajar banyak dari prilaku mereka dengan mengamati dan meniru orang-orang disekitar mereka. Anak prasekolah belajar cara berprilaku dan berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh orang-orang disekitarnya. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, pembentukan pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh yang mereka lihat.
Ibubapa memainkan peranan secara langsung dalam proses pembelajaran anak, kerana orang tua adalah guru pertama bagi anak Jadi fikirkan setiap prilaku Kita secara hati-hati. Apa yang Kita katakan dan lakukan di depan Anak akan membentukf ikirannya. Kita menyukai nya atau tidak, kita adalah contoh terpenting baginya, jadilah teladan yang baik untuk anak.
Selain Ibubapa, Guru,rakan sebaya dan TV sangat memberikan pengaruh yang kuat pada anak. Oleh karena itu pilihlah persekitaran, tontonan yang baik untuk anak.
2. Belajar melalui eksperimen
Cara lain bagi anak prasekolah untuk belajar adalah dengan mengalami hal-hal yang ada disekitar mereka. Anak prasekolah mengeksplorasi setiap hal yang dapat mereka sentuh, lihat, dengan cium, rasakan dan lakukan. Mereka bereksperimen sementara mereka bereksplorasi. kehidupan anak sekolah dipenuhi dengan uji kaji dan “bagaimana jika”. “Apa yang terjadi jika saya lakukan ini ?” Apa yang terjadi jika saya mengatakan “Kamu bodoh ” ?
Banyak prilaku anak prasekolah adalah hasil dari keperluan alamiah mereka untuk menguji batas-batas dan mempelajari cara kerja dunia di sekitar mereka secara spesifik, bagaimana Anda akan bereaksi. Reaksi Anda pada anak prasekolah akan menjadi pelajaran dan akan membentuk kepribadian dan sikap mereka dan ini bersifat kekal. Ajarkan anak Anda tentang prilaku yang bernilai dengan mendorongnya dan apa yang tidak bernilai dengan sikap tidak menyerah.
3. Belajar melalui Integrasi
Sementara otak seorang anak prasekolah berkembang, terbentuklah sambungan-sambungan baru di dalam otaknya yang di dapati melalui proses belajar dan pengalaman. Anak prasekolah menggabungkan apa yang sudah mereka dapati dengan mengikuti contoh yang mereka pelajari menerusi eksperimen dan eksplorasi untuk membentuk informasi baru, akhirnya mereka mulai berfikir untuk diri mereka sendiri.
Pada usia sekitar 3 tahun, anak-anak mulai menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk membuat genelarisasi. Tingkat pemahaman yang baru ini lalu dialihkan dan dimanfaatkan dalam situasi baru dan digunakan untuk memecahkan masalah baru.
Mulailah memantau apa yang dipelajari anak Anda dan bagaimana mereka berprilaku. Perhatikan apa yang mereka lakukan dan dengarkan apa yang mereka katakan. Bimbing mereka menjalani proses penemuan ini. Tunjukkan hal-hal yang mereka lakukan dengan baik untuk mendorong dan memberikan kesan balik yang positif, beritahukan mereka jika mereka sudah di jalan yang benar.Berikan dorongan ketika proses mempelajari sesuatu yang baru atau persiapkan anak Anda untuk situasi yang sulit dengan mengulang pengalaman positif yang dicapai sebelum ini.
4. Fantasi dan Khayalan
Orang dewasa menggunakan fantasi sebagai cara untuk melarikan diri dari dunia nyata, sementara anak pra sekolah menggunakan fantasi sebagai cara untuk memahami dunia nyata. Anak prasekolah menggunakan fantasi dan bermain pura-pura untuk membentuk dan menghubungkan diri dengan realiti dimana mereka akan menjadi sebahagian darinya. Kita menyebutnya “khayalan” . Mereka berpura-pura menjadi ibu, ayah, nenek, guru dan doktor karana mereka adalah orang-orang dewasa yang mereka kenal dan mereka ingin seperti mereka. Berpura-pura menjadi orang dewasa memberikan perasaan akan kemampuan dan kekuasaan dalam diri anak pra sekolah; mereka merasa sudah dewasa.
5. Belajar Melalui Cerita
Anak prasekolah dapat belajar banyak dengan mendengarkan cerita yang sebenarnya maupun fantasi .Membaca untuk anak adalah kegiatan yang berharga yang menciptakan ikatan dan memberikan saat-saat manis di antara Anda berdua, sambil juga mengembangkan minat baca yang akan berlangsung seumur hidup. Ketika Anda membacakan cerita untuk anak, Anda mendorong ketrampilan kognitif dan bahasa. Buku memperluas dunia anak dengan memberikan informasi dan pemahaman tentang hal-hal yang belum pernah dialaminya secara langsung.
Denga membaca cerita tentang anak-anak lain yang memiliki situasi serupa, Anda membantu anak menyelami fikiran dan perasaannya. Ketika menggunakan cerita untuk mengajar , anak dapat belajar bagaimanamembuat keputusan dari melakukan pilihan yang baik dan pilihan yang buruk. Membaca untuk anak dapat membantu Anda mengajarkan bagaimana berprilaku.

4 comments:

Anonymous said...

kanak-kanak belajar dengan cara meniru. Adakalanya kanak-kanak meniru sikap ibu dan ayah mereka. Jika ayah mereka suka menipu, kaki perempuan, suka memburuk-burukkan isteri di hadapan teman wanitanya dengan berkata tidak puas hati duit dikong-kong oleh si isteri, dengan mengatakan isteri tidak pernah memberikan kebahagiaan dan sebagainya adakah ibu bapa boleh dijadikan contoh yg terbaik? bagi saya tidak sama sekali, ibu bapa bukanlah guru yg terbaik untuk kanak-kanak bahkan itu akan memburukkan lagi perkembangan sihat kanak-kanak.

puan suzi said...

to anonymouse....
sy x stuju awk ckp ibu bapa bukanlh guru yg trbaik utk knk2.knk2 mula mmbesar dihdpn ibu bapa dn ibu bapa la mrupakn role model yg trbaik kpd mereka.ibu bapa pula prlulh menunjukn sikap yg baik kpd ank2.mmg lumrah ank2 suka meniru dn ibu bapalh yg prlu mencorak knk2 itu sblm mereka dihntr ke skolah....sy sbgai ibu stuju apa yg dtulis di blog ini.terima kasih pn salniza krn brkongsi pngetahuan kpd ibu2 suri rumh sprti sy....

ibu mawar said...

kepada anon 10:51 cik suami awk buat cmtu dgn awk yer.cian awk.hehehe.jom kita sme2 ikat dia kt pokok biar kne gigit dgn kerengga dpn ank2.hehehe.sabo jgn mrh2 nti drah naik kpale dri sndri yg ssh.
kepada puan suzi btl tu.ibu bpa role model yg trbaik utk ank2 kite.tnjukn sikap yg baik utk ank2 kite.

Anonymous said...

puan suzi: saya lebih suka anak-anak saya dididik dan dihantar ke sekolah berbanding meniru sikap ibu bapa sebab dalam hal ini saya yang lebih mengetahui.

ibu mawar: bukan setakat itu suami saya buat dekat saya, lebih dari itu. kalau nak ikutkan hati saya nak bawak lari je 3 orang anak saya tu. tp saya tiada kerjaya.hanya duduk dirumah jaga makan minum suami dan anak-anak.saya lagi suka anak saya bila mereka berada disekolah sbb setiap hari saya terpaksa berlakon di hadapan mereka sedangkan saya dengan suami memang sudah tidak pernah berbaik.sedih diperlakukan sebegini.tp apa nak buat hidup kena teruskan utk anak-anak.sy dah berdepan dgn benda ni bertahun-tahun.sabar je la yang saya mampu lakukan.paling seronok saya sudah berhadapan dengan kekasih suami saya.tanpa pengetahuan suami saya, saya dengan kekasih dia dh jadi kawan rapat utk kongsi masalah dan saya tiada masalah kalau suami saya hendak kahwin dengan perempuan tu tp sampai skrg saya tunggu suami saya tak pernah lagi cakap dia nak kahwin lagi.kekasih suami saya jugak bercerita pada saya apa yg suami saya ckp pasal saya kt dia.kadang-kadang kelakar kadang-kadang marah.yg saya tak puas hati dia cakap saya tak berikan dia kebahagiaan padahal sepanjang kahwin dah 3 orang anak saya bagi,ML malam-malam dia mintak saya tak membantah.opss dah jadi luahan rasa pula kt sini.bila anak-anak semua ke sekolah ini lah kerja yang saya buat.baca blog.tgk resepi baru.